Saturday, March 8, 2014

Kangen Sumbawa - Part 1

Pantai di sebelah dermaga Pototano
Tiba - tiba saja saya merasa kangen pada Pulau Sumbawa.
Masih jelas dalam ingatan saat pertama kali saya menginjakkan kaki di pulau ini setahun yang lalu. Begitu kapal yang yang saya tumpangi bersandar di pelabuhan Pototano, saya disambut deretan bukit yang nampak gersang di kejauhan. Ya..saya sudah sampai di Sumbawa setelah menempuh perjalanan jauh dari Bali dengan menggunakan sepeda motor. Mulailah saya menyusuri jalan menuju kota Taliwang yang merupakan ibukota Kabupaten Sumbawa Barat , kota yang akan saya tinggali untuk beberapa waktu. Jalan yang sepi ,hanya beberapa kali saya berpapasan dengan mobil dan motor.Di sepanjang perjalanan saya disuguhi pemandangan perbukitan berwarna coklat yang berangsur hijau berlatar belakang langit biru dan hewan ternak yang bebas berkeliaran bahkan sampai ke jalan. Kambing, Sapi, Kuda  tanpa sungkan - sungkan berlarian di jalan. Ah, saya jadi ingat serial TV jadul yang dibintangi oleh Melissa Gilbert dan Michael London, "Little House On The Prairie" :). FYI, Kabupaten Sumbawa Barat adalah Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2003, merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumbawa. Mungkin jika orang mendengar nama Sumbawa maka yang pertama kali terpikir adalah " Newmont " yang merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia. Tapi kedatangan saya kesana tidak ada hubungannya sama sekali dengan Newmont :). Panasss menyengat..... itulah kesan pertama saya.





Selanjutnya mulailah saya menghabiskan hari - hari selama beberapa bulan di Taliwang. Nah kalau mendengar kata Taliwang mungkin orang akan langsung ingat dengan Ayam Bakar Taliwang yang rasanya enak banget, apalagi di tambah plecing kangkung dan sambal beberuk ( sluuurrrp... jadi nelan ludah nih  :)). Sebenarnya ayam bakar Taliwang itu bukan berasal dari Taliwang , tapi berasal dari Kampung Karang Taliwang di Cakranegara Kabupaten Lombok Barat. Hanya kebetulan saja namanya sama.
Sebagai ibukota Kabupaten yang tergolong baru, Taliwang belum banyak menawarkan fasilitas modern. Belum ada mall, bioskop atau restoran fastfood. Bagi saya yang pernah merasakan hidup di kota besar tentu saja hal itu cukup menyiksa, tapi lambat laun saya mulai terbiasa.




Setiap ada waktu luang selalu saya manfaatkan untuk melihat sisi lain dari pulau ini. Dan yang saya temukan sungguh luar biasa...pantai -pantai cantik berpasir putih yang masih bersih dan sepi. Berada di tempat -tempat tersebut bisa meredam kerinduan saya pada semua fasilitas modern yang ditawarkan oleh kota besar. Disini saya bisa guling - guling di atas pasir pantai yang putih dan lembut, berenang sepuasnya atau hanya sekedar duduk menikmati sunset yang cantik.

sunset indah ditepi jalan
Selain pantai - pantai cantik itu, kemanapun saya pergi pasti terlihat hamparan sawah yang luas dan perbukitan, entahlah berapa banyak bukit - bukit itu yang jelas kemanapun saya pergi pasti akan bertemu bukit. Beberapa di antara bukit - bukit itu mengandung emas sehingga banyak orang yang melakukan penambangan disana dan mengakibatkan bumi Sumbawa mulai tercemar merkuri dari limbah pengolahan emas.
Bersambung.....

tenda biru diatas bukit...mereka bukan sedang camping tapi sedang menambang emas.