Dont be afraid of dreaming freely...
Kalimat itu seakan terpatri dalam otakku, kalimat yang menjadi penyemangat langkahku selama ini.Siapapun boleh bermimpi, bukankah banyak kenyataan yang terjadi berawal hanya dari sebuah mimpi? Tinggal bagaimana usaha kita untuk menjadikan mimpi itu menjadi nyata, karena mimpi akan tetap menjadi sebuah mimpi tanpa adanya usaha untuk mewujudkannya.
Kalimat itu aku dapat ketika mengikuti training yang diselenggarakan oleh perusahaan tempatku bekerja. Kalimat sakti yang di ucapkan oleh seorang trainer wanita asal New York yang sudah melanglang dunia dengan kemampuannya meracik minuman alias bartending.
Saat itu aku hanya seorang TKI di negara tetangga yang harus bekerja keras dari siang sampai malam.Yang ada di fikiranku hanya bekerja dan menabung demi sebuah mimpi untuk menjadikan kehidupanku lebih baik dari sebelumnya. Karena itulah selama di rantau aku sangat berhati -hati dalam mengatur keuangan. Jangankan berfikir untuk pergi liburan ke luar negeri,ketika menginginkan sesuatupun aku harus berfikir beberapa kali sebelum membelinya. Banyak hikmah dan pengalaman yang aku dapat selama menjadi TKI, kadang menyenangkan, kadang menyakitkan.
Melakukan hal yang sama setiap hari membuatku sampai pada titik jenuh. Aku ingin memutuskan kontrak kerja dan pulang saja apapun resikonya.
Melakukan hal yang sama setiap hari membuatku sampai pada titik jenuh. Aku ingin memutuskan kontrak kerja dan pulang saja apapun resikonya.
Dalam kegalauanku tanpa sengaja aku melihat bannner Air Asia promo RM.0 tujuan Kuala Lumpur - Singapura. Aku sempat tertegun di depan banner, apa benar ada promo seperti itu?
Dengan laptop pinjaman aku buka website Air Asia, setengah tidak percaya aku terus menatap layar monitor yang menunjukkan harga tiket RM.4 untuk tujuan Kuala Lumpur - Singapura dan RM.0 untuk tujuan Singapura - Kuala Lumpur.
Hatiku bersorak, ya aku menemukan jalan untuk menghilangkan kejenuhan. Mungkin aku perlu pergi berlibur sebelum mengambil keputusan untuk berhenti bekerja atau tidak. Tapi setelah tau kalau tiket promo hanya bisa dibeli online dengan menggunakan kartu kredit aku jadi galau lagi, aku ngga punya kartu kredit.
Keesokan harinya aku coba bertanya ke satu travel agent apakah bisa beli tiket promo melalui mereka, dan ternyata bisa, aku cukup membayar harga tiket sesuai yang tertera di website ditambah biaya administrasi karena menggunakan kartu kredit mereka. Aku langsung memesan tiket saat itu juga, asal pilih tanggal aja, yang penting masih harga promo, tinggal nunggu Mbak staff travel agent yang sedang berjuang mendapatkan tiket promo untukku. Tau sendiri kan susahnya masuk ke website Air Asia saat sedang ada promo, apalagi di siang hari. Akhirnya urusan tiket beres, tinggal urus masalah cuti. Itu mah gampang, masih 3 bulan lagi kok terbangnya.
Itulah awal perkenalanku dengan Air Asia yang kemudian membawaku terbang ke Singapura di suatu pagi di bulan Februari 2010.
Dengan bermodalkan sebuah buku panduan traveling ke Singapura dan selembar peta aku menyusuri jalan - jalan di negara yang sangat modern itu seorang diri. Seru, menyenangkan, deg- degan, haru semua campur aduk jadi satu. Siapa sangka, aku yang hanya seorang anak desa bisa sampai ke negara yang menjadi salah satu tujuan wisata favorit orang Indonesia.
Singapura 2010 |
Pulang dari berlibur membuatku lebih bijak dalam mengambil keputusan, aku tidak jadi berhenti kerja, aku akan menyelesaikan kontrak. Yang perlu aku lakukan hanya berkunjung ke website Air Asia ketika aku jenuh, berharap ada tiket promo yang bisa membawaku pergi berlibur sejenak.
Air Asia sudah merubah mind set ku yang sudah terlanjur berfikir kalau traveling naik pesawat itu mahal. Love at the first sight, itulah kesanku menggunakan Air Asia. Penerbangan murah yang tidak murahan, cocok buat aku yang pengen traveling dengan budget terbatas. Now everyone can fly bukan hanya semboyan tapi memang benar, dengan harga yang terjangkau sekarang semua orang bisa terbang.
Pengalaman traveling pertama dengan tiket promo membuatku ketagihan dan berani bermimpi untuk melihat ciptaan Tuhan di belahan bumi yang lain. Selanjutkan aku terus berusaha mewujudkan mimpi - mimpi itu sampai suatu saat aku bisa merasakan halusnya pasir putih di Maya Bay, nonton kabaret show di Phuket,terkagum -kagum dengan transformer ride di Universal Studio, naik perahu di Chao Praya River, mengunjungi suku leher panjang di Chiang Rai, melihat minuman aneh yang berisi ular dan kalajengking di Golden Triangle, guling - guling di pantai Koh Lipe dan tersesat di Ayutthaya. Terakhir kedinginan di Himalaya ( hehehe... yang ini masih mimpi ):)
Koh Lipe 2013 |
Phuket 2010 |
Pasar pagi Ayutthaya 2013 |
Karen Long Neck Village, Chiang Rai 2013 |
No comments:
Post a Comment
Thanks for visiting my blog :)