Thursday, July 25, 2013

Dieng...Negeri di Awan - Part 1

Menjelang pagi hari, mobil travel yang membawa saya dari Malang mulai memasuki wilayah Yogyakarta. Saya minta Pak Sopir untuk menurunkan saya di depan Malioboro Mall, di sana saya akan di jemput oleh teman yang tinggal di Yogya.
Ini bukan pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Yogya. Setahun yang lalu saya pernah solo traveling ke sini selama 4 hari, dan  hari ini saya hanya transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Sepuluh menit kemudian teman saya (Joko namanya ) datang membawa sepeda motor,... senangnya bertemu teman lama :)
Dengan di antar Joko saya mencari penginapan untuk menginap tiga hari lagi, karena dari Wonosobo saya akan kembali ke Yogya dan kemungkinan sampai di Yogya malam hari. Daripada nanti repot maka saya berinisiatif untuk memesan penginapan terlebih dahulu. Duhhh.. ternyata ngga segampang yang saya bayangkan mencari penginapan yang sesuai dengan budget. Kebanyakan penginapan yang saya datangi sudah full dan mereka tidak menerima booking untuk tiga hari kedepan dengan alasan musim liburan, first come first serve. Satu persatu penginapan di Jl. Sosrokusuman, Jl. Dagen, dan Jl. Sosrowijayan kami masuki dan rata-rata mereka mengatakan hal yang sama. Setelah hampir putus asa akhirnya saya menemukan losmen kecil di daerah Sosrowijayan dengan harga 150 ribu permalam. Harga yang menurut saya terlalu mahal untuk sebuah kamar kecil dengan kipas angin dan tanpa tv. Lagi-lagi pemilik penginapan beralasan karena saat itu musim liburan jadi harga penginapan pada naik...Ya sudahlah..daripada nanti saya terlantar saya booking saja kamar tersebut. FYI ketiga jalan yang saya sebutkan di atas adalah wilayah yang sering dituju para backpacker atau wisatawan  karena selain  tempatnya yang strategis yaitu di sekitar Malioboro, di sana juga terdapat banyak penginapan murah. Urusan penginapan selesai,selanjutnya kami berkeliling sekitar Malioboro  dan Alun alun kidul, makan, dan istirahat di tempat Joko.


Jam 1 siang saya di antar Joko ke terminal Giwangan yang ternyata cukup jauh dari tempat tinggalnya, sekitar 30 menitan. Saya segera mencari agen travel jurusan Wonosobo dan membayar tiket yang sudah saya pesan lewat telepon sebelum saya datang ke teminal seharga 40 rb. Jam 2.30 siang saya sudah meluncur menuju Wonosobo dengan mobil ELF yang terlihat masih baru .
Seperti biasa saya selalu excited ketika melewati tempat-tempat yang belum pernah saya lewati. Maka  perjalanan sore itu saya habiskan dengan menikmati pemandangan di sepanjang jalan yang terlihat biasa-biasa saja.
Jalur Yogyakarta - Wonosobo yang saya lewati tidak terlalu ramai bahkan infrastruktur jalan di beberapa wilayah kurang memadai, jalan yang sempit dan tidak rata sering membuat mobil berguncang dan cukup membuat badan jadi pegel.
Sekitar jam 6.30 sore saya sampai di Wonosobo dengan disambut udara sore yang sejuk setelah di guyur hujan.
Turun dari mobil travel saya celingukan mencari teman yang katanya akan menjemput. Hei..... itu dia Mas Mogel....saya melihat seseorang yang wajahnya sudah saya hafalkan sebelumnya. Hehehee...saya kenal teman saya ini lewat salah satu grup backpacker di dunia maya. Rasanya cukup aneh dengan pertemuan seperti itu....selama ini kita hanya berkomunikasi lewat social media dan  ternyata bisa bertatap muka langsung dengan orangnya. Dan beliau inilah yang akan menemani selama perjalanan menyusuri sudut-sudut indah dataran tinggi Dieng.


Secangkir coklat hangat dan tempe kemul adalah makanan dan minuman pertama yang saya nikmati di kota Wonosobo di sebuah cafe kecil yang saya lupa namanya. Tempe kemul adalah makanan khas Wonosobo, snack yang biasa di santap setiap waktu, pagi, siang, sore sampai malam. Kemul berarti selimut, jadi tempe kemul adalah tempe yang berselimut tepung lalu di goreng. Enak di nikmati saat masih hangat , sangat cocok dengan udara Wonosobo yang dingin. Malam itu saya menginap di sebuah hotel kecil yang terletak di dekat pasar Wonosobo dengan tarif 50 rb semalam. Ngga perlu lah saya ceritakan kamar seharga 50 rb ini , yang jelas pepatah " ada harga ada rupa" sangat cocok dengan kondisi kamar. Tapi cukuplah bagi saya untuk beristirahat malam itu sebelum melanjutkan perjalanan ke Dieng keesokan harinya. Saya pun terlelap dalam balutan dinginnya udara Wonosobo...
Bersambung....

No comments:

Post a Comment

Thanks for visiting my blog :)